2.1.1
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
Gizi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya usia, penyakit penyerta dalam kehamilan, aktifitas/pekerjaan,
keadaan ekonomi, dan pengetahuan tentang gizi selama kehamilan. (2,
11, 17, 18, 24)
1.
Usia
Usia
seorang ibu berkaitan dengan perkembangan alat-alat reproduksinya. Usia
reproduksi yang sehat dan aman adalah 20-35 tahun. Kehamilan kurang dari 20
tahun secara biologi belum optimal, emosinya cenderung labil, mentalnya belum
matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya
perhatian terhadap pemenuhuan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilan.
Sedangkan kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun terkait dengan kemunduran
fungsi organ yang menyebabkan harus bekerja maksimal sehingga memerlukan
tambahan energy yang cukup selain itu juga terkait penurunan daya tahan tubuh
serta berbagai penyakit. (Wibowo dan Basuki, 2006) ((2,
18, 24)
Berdasarkan Riskesdas 2007 proporsi paling tinggi ibu
hamil resiko KEK menurut usia sebanyak 37,9% berada pada usia kurang dari 20
tahun.(16)
Di
negara berkembang 26% remaja putri yakni yang berada pada rentang usia 12-21
tahun mengalami anemia.(11)
2.
Kondisi
Kesehatan
Ketika seseorang sakit, maka metabolisme tubuhnya
akan bekerja lebih berat, maka energi yang dibutuhkan menjadi lebih banyak.
Jika ibu hamil sakit, sebelum gizi tersebut terlibat dalam perkembangan
kehamilan, gizi tersebut akan digunakan sebagai energi untuk metabolisme daya
tahan tubuh.(2,
11, 17)
Infeksi kronik, peradangan atau keganasan dapat
menyebabkan anemia. Pendarahan kronik seperti mimisan, hemoroid, ulkus
peptikum, dan penyakit kronik seperti TBC dan ginjal dapat mengakibatkan meningkatnya penghancuran sel darah
merah, pembesaran limpa, kerusakan mekanik pada sel darah merah dan menekan
pembentukan sel darah merah di sumsum tulang belakang. (25)
Berdasarkan Riskesdas 2007 ibu
hamil yang mengalami Diare 1 bulan terakhir sebanyak 24,7% merupakan ibu hamil
dengan resiko KEK, dan ibu hamil yang mengalami TBC 1 tahun terakhir sebanyak
30,8% merupakan ibu hamil dengan resiko KEK. (16)
3.
Aktifitas/Pekerjaan
Beban kerja atau aktivitas akan mempengaruhi
metabolism energi di dalam tubuh. Jika ibu hamil memiliki banyak aktivitas,
maka akan lebih banyak energi yang dia gunakan untuk dapat melakukan
aktifitasnya.(2)
Tabel
2.2 Klasifikasi Aktifitas Harian
Ringan
|
Sedang
|
Berat
|
|||
(tambahkan
10 - 20%)
|
(tambahkan
20 – 30%)
|
(tambahkan
40-50%)
|
|||
Menyetir mobil
|
(10%)
|
Kerja rumah tangga
|
(20%)
|
Aerobik
|
(40%)
|
Mengajar
|
(20%)
|
Bersepeda
|
(30%)
|
Bersepeda mendaki
|
(40%)
|
Berjalan
|
(20%)
|
Bowling
|
(20%)
|
Panjat tebing
|
(50%)
|
Kerja kantoran
|
(10%)
|
Berjalan cepat
|
(30%)
|
Dansa
|
(40%)
|
Memancing
|
(20%)
|
Berkebun
|
(30%)
|
Jogging
|
(40%)
|
Membaca
|
(20%)
|
Atlit
|
(50%)
|
Sumber : Cara menghitung kebutuhan
kalori harian tubuh(26)
4.
Pendapatan
Masalah
Kekurangan gizi, keamanan pangan dan kemiskinan selalu berkaitan. Meskipun
tersedia bahan makanan yang cukup di suatu wilayah, namun jika masih ada
keluarga miskin yang kelaparan masalah gizi kemungkinan timbul. Jika tingkat
pendapatan naik maka jumlah makanan yang dikonsumsi cenderung untuk membaik
pula, secara tidak langsung zat gizi yang diperlukan tubuh akan terpenuhi dan
akan meningkatkan status gizi (Suhardjo, 2003) (27)
Tingkat
pendapatan juga menentukan pola makan apa yang dibeli dengan uang tersebut
(faktor ekonomi dan kekuatan daya beli). Jika pendapatan meningkat,
pembelanjaan untuk membeli makanan juga meningkat. Dengan demikian pendapatan
merupakan faktor yang menentukan kualitas dan kualitas makanan yang selanjutnya
akan berpengaruh terhadap status gizi (Alan Berg dan Sayogya, 1986). Semakin
tinggi pendapatan semakin besar porsi kalori dari sumber pangan baik dari segi
protein hewani maupun dari sumber nabati pada kelompok berpendapatan tinggi
(Rachman,dkk, 1980). Demikian juga sebaliknya, semakin lemah atau rendah
pendapatan akan semakin jelek tingkat pemenuhan kebutuhan akan gizi.(28)
Berdasarkan konversi ILO No. 131 / 1970 pemerintah
memberlakukan ketentuan pendapatan melalui Upah Minimum Regional (UMR). UMR
Ciamis Pada Tahun 2012 adalah Rp.793.750,-. (29)
5.
Pengetahuan
Tentang Gizi
Bagi masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup pengetahuan tentang
nilai gizi akan lebih banyak menggunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan
tentang nilai gizi makanan atau pertimbangan fisiologik lebih
menonjol dibandingkan dengan
kebutuhan psikis. (2)
Tingkat pengetahuan ibu hamil dapat diperoleh dari pendidikan informal
atau formal. Tingkat pengetahuan ibu hamil akan mempengaruhi perilaku gizi yang
berdampak pada pola kebiasaan makanan. Tentunya semakin baik pengetahuan ibu
hamil dapat membentuk perilaku gizi yang baik terutama dalam makanan dengan
gizi yang seimbang dan beranekaragam.(19)
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Sri Puji
Lestari mengenai hubungan pengetahuan tentang gizi selama hamil dengan kejadian
resiko KEK di Puskesmas Pembangunan Kab Garut, terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan kejadian KEK, dimana proporsi kejadian
resiko KEK pada ibu hamil berpengetahuan tidak baik (50%) lebih banyak
dibandingkan dengan ibu hamil berpengetahuan baik (20%).(30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar