Minggu, 06 Januari 2013

Kebutuhan Zat Gizi Selama Hamil


2.1.1        Kebutuhan Zat Gizi Selama Kehamilan
a.       Energi
Satuan energy dinyatakan dalam unit panas atau kilokalori (kkal).(1) Perlunya ibu hamil menambah asupan energy dikarenakan meningkatnya metabolism basal yang berlangsung selama proses kehamilan. Pembentukan jaringan baru dan pertumbuhan janin juga memerlukan tambahan energi. Sumber energi yang utama adalah dari pangan pokok sumber karbohidrat, misalnya nasi, terigu, jagung, dan umbi-umbian. Dalam satu hari ibu hamil memerlukan tambahan ±300 kkal.(13)
b.      Protein
Istilah Protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel- sel dan jaringan tubuh. (1)
Protein diperlukan ibu hamil untuk pembentukan jaringan-jaringan baru. Kekurangan asupan protein selama hamil menyebabkan janin gagal untuk mencapai pertumbuhan optimal sesuai dengan potensi genetiknya.(13)
Kebutuhan protein hewani lebih besar daripada protein nabati. Ikan, daging, susu dan telur perlu lebih banyak dikonsumsi daripada tahu, tempe, dan kacang. Hal ini karena protein sangat penting untuk pertumbuhan anak. Hampir 70% protein dipakai untuk kebutuhan anak.(23)

c.       Vitamin
1.      Vitamin A
Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Selain untuk penglihatan pada wanita hamil vitamin A berfungsi sebagai diferensiasi sel yang berperan aktif ketika pembentukan struktur dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin.(1)
Vitamin A dibuutuhkan oleh tubuh, namun bila berlebihan bisa menimbulkan cacat bawaan.(23) Kelebihan Vitamin A hanya bisa terjadi bila mengkonsumsi suplemen vitamin A, karena di dalam suplemen vitamin A terdapat takaran tinggi yang berlebihan, misalnya takaran 16.000 RE untuk jangka waktu lama. Gejala kelebihan ini hanya terjadi bila dimakan dalam bentuk vitamin A. karoten tidak menimbulkan gejala berlebihan, karena absorpsi karoten menurun jika konsumsi tinggi.(1)
Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karoten terutama di dalam pangan nabati. Sumber Vitamin A adalah hati, kuning telur, minyak hati ikan, mentega dan margarine. Sumber Karoten adalah sayuran yang berwarna hijau tua serta sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning-jingga seperti daun singkong,  kangkung, bayam, wortel, tomat, papaya, mangga, dll.(1)


2.      Vitamin B1 (Thiamin)
Thiamin merupakan bagian dari TPP (Thiamin Phyrophospat) yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi.
Sumber utamanya adalah biji bunga matahari, padi, biji-bijian, kacang polong, jagung, pisang, buncis, dan kacang panjang.(13)
3.      Vitamin B2 (Riboflavin)
Seperti halnya thiamin, riboflavin juga berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dan nutrisi penting untuk tubuh manusia.(13)
Sumber Riboflavin diantaranya bisa didapat dari susu, keju, hati, daging, dan es krim.(1)
4.      Vitamin B3 (Niasin)
Niasin merupakan vitamin yang larut didalam air dan berfungsi untuk aktivitas beberapa metabolism terutama metabolism glukosa, lemak dan alcohol. Selain itu, niasin juga berguna untuk melancarkan peredaran darah, memperlancar sistem pencernaan, dan kerja sistem saraf.(13)
Sumber Niasin adalah hati, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah.(1)
5.      Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 penting untuk pembuatan asam amino, yaitu bahan protein di dalam tubuh. Vitamin B6 juga diberikan kepada ibu hamil untuk mengurangi keluhan mual-mual.(23)
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam kecambah gandum, khamir, hati, sereal, kacang-kacangan, kentang, dan pisang.(1)
6.      Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 berperan saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat, membantu metabolism lemak, protein dan karbohidrat. Selain itu juga dibutuhkan untuk melepaskan folat sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
Sumber vitamin B12 lebih banyak ditemukan dalam produk hewani seperti daging ayam, sapi, hati, susu, dan seafood. Sedangkan di dalam sayuran dan buah hanya terdapat dalam jumlah sedikit, seperti dalam taoge dan susu kedelai.(13)
7.      Vitamin C
Vitamin ini termasuk golongan yang larut di dalam air. Vitamin C berperan sebagai antioksidan dan koenzim.(13)
Vitamin  pada umunya hanya terdapat di dalam pangan nabati yaitu sayur dan buah terutama yang asam seperti jeruk, rambutan, papaya, tomat, sayuran daun-daunan dan jenis kol.(1)  
8.      Folat
Asam Folat sebenarnya termasuk golongan vitamin B9, jenis vitamin yang larut dalam air. Folat merupakan salah satu vitamin yang penting bagi ibu hamil. Sintesis DNA dan pematangan sel darah merah sangat bergantung asupan folat.
Ibu hamil memerlukan folat lebih banyak, sekitar 600mg/hari untuk kebutuhan folat ibu dan janin. Jika kadar folat rendah menyebabkan bayi lahir cacat, fungsi otak terganggu, gangguan saraf (spina bifida), atau retardasi mental.(13)
Sumber folat bisa didapatkan dari hati ayam, hati sapi, rumput laut kering, bayam, dan kacang kedelai.(1)
d.      Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. (1) Beberapa mineral yang dibutuhkan selama hamil, yaitu:
1.    Kalsium dan fosfor
Dari tulang ibu hamil, kalsium dan fosfor yang dikonsumsi selanjutnya ditransfer ke janin. Kekurangan asupan gizi ini menyebabkan pengambilan simpanan dalam tubuh ibu dan penurunan kesehatan ibu. Kalsium berfungsi untuk pembentukan kerangka tulang dan struktur gigi.(13)
Sumber Kalsium bisa didapat dari Susu dan hasil olahannya, keju, udang kering, teri kering, sadines, kacang kedelai dan bayam. Fosfor terdapat di semua makanan terutama yang kaya protein.(1)


2.    Zat Besi
Karena meningkatnya volume darah selama hamil, maka kebutuhan besi juga meningkat. Besi adalah komponen pembentuk hemoglobin darah yang berfungsi untuk pengangkutan oksigen.asupan makanan selama kehamilan umumnya sulit untuk memenuhi kebutuhan besi. Oleh karena itu besi dianjurkan untuk dikonsumsi dalam bentuk suplemen.(13)
Sumber besi yang baik adalah makanan hewani seperti daging, ayam, dan ikan, telur, sereal dan sayuran hijau.(1)
3.    Iodium
Iodium sangat penting untuk pembentukan thyroxin.  Fungsi utama hormone ini adalah mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu makanan laut berupa ikan, udang, dan kerang serta gangguan laut merupakan sumber iodium yang baik.(1)
4.    Magnesium
Magnesium memegang peranan penting dalam lebih dari tiga ratus jenis sistem enzim di dalam tubuh. Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dan kacang-kacangan, daging, susu dan hasilnya, serta coklat.(1)
5.    Seng
Di dalam tubuh janin, seng bersama kalsium dan protein membantu proses pertumbuhan tulang janin.(13) Mineral ini dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Namun jika sampai kekurangan, pada binatang tikus dapat menimbulkan cacat bawaan pada anak yang dikandungnya. Pada manusia hal ini belum jelas.(23)
Sumber seng paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang dan telur.(1)

Tabel 2.1
Tabel Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2004

Zat Gizi
Tidak Hamil
(19-29 Th.)
Hamil
TM1
Hamil
TM2
Hamil
TM3
Energi (Kkal)
1900
+180
+300
+300
Protein (g)
50
+17
+17
+17
Vitamin
Vitamin A (RE)
Vitamin D (µg)
Vitamin E (mg)
Vitamin K (µg)
Vitamin C (mg)
Thiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niasin (mg)
Piridoksin (mg)
Kobalamin (µg)
Asam Folat (µg)

500
5
15
55
75
1
1,1
14
1,3
2,4
400

+300
+0
+0
+0
+10
+0,3
+0,3
+4,0
+4,0
+0,2
+200

+300
+0
+0
+0
+10
+0,3
+0,3
+4,0
+4,0
+0,2
+200

+300
+0
+0
+0
+10
+0,3
+0,3
+4,0
+4,0
+0,2
+200
Mineral
Kalsium (mg)
Zat Besi (mg)
Iodium (µg)
Magnesium (mg)
Seng (mg)

800
26
150
240
9,8

+150
+30-60
+50
+30
+1,7

+150
+30-60
+50
+30
+1,7

+150
+30-60
+50
+30
+1,7
 Sumber : gizi.depkes.com

Daftar Pustaka:
Sulistyawati, Ari. 2007. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
8.    Supariasa I Dewa Nyoman, dkk. 2012. Penilaian Status Gizi Edisi Revisi. Jakarta: EGC.
9.  Masudi, S.P.I. 2012. Keadaan Gizi Mempengaruhi kesehatan. [Diakses pada tanggal 14 Oktober 2012]; Available from: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2269191-keadaan-gizi-mempengaruhi-kesehatan/
10. Proverawati, Atikah. 2010. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
11.  Arisman, MB. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
12.  Balitbangkes Depkes RI. 2010. Laporan Riskesdas 2010. Jakarta: Kemenkes RI
13.  Khomsan, Ali dan Budi Sutomo. 2009. Buku Pintar Menu Ibu Hamil. Jakarta: Pustaka Bunda
14. Proverawati, Atikah dan Siti Misaroh Ibrahim M. 2011. Nutrisi Janin dan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika
15.  Depkes RI. 2009. Program Perbaikan Gizi Makro. Jakarta: Depkes RI
16.  Balitbangkes Depkes RI. 2008. Laporan Nasional Riskesdas 2007. Jakarta: Kemenkes RI
17.  Wibisono, Hermawan. 2008. Solusi Sehat Seputar Kehamilan. Jakarta: Agro Media Pustaka
18.  Kristiyanasari, Widya. 2010. Gizi Ibu Hamil. Jogjakarta: Nuha Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar