Minggu, 09 Maret 2014

Kemenkes Prioritaskan Bidan PTT untuk jadi CPNS

Jakarta, GATRAnews - Kementrian Kesehatan (Kemkes) akan memprioritaskan bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dalam seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2014.
Pernyataan tersebut disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI, Poempida Hidayatulloh, di Jakarta, Kamis (5/9), setelah mempertanyakan komitmen Menkes terhadap nasib bidan PTT yang telang mengabdi kepada rakyat.

Politisi Partai Golkar ini menuturkan, dalam Rapat Kerja Komisi IX dengan Kementerian Kesehatan (Kemkes) yang membahas Anggaran Kemkes 2014, Selasa (3/9), Poempida kembali mempertanyakan komitmen Menkes dalam memperjuangkan nasib bidan PTT yang menuntut status mereka untuk dijadikan PNS.

"Saya pun menyampaikan kekecewaan saya atas janji Bu Menkes pada Raker tanggal 8 Mei 2013, yang akan memperjuangkan nasib para bidan ini, namun muncul surat edaran Kemkes, bahwa kendalanya adalah keberadaan Perpres yang membatasi periode masa bakti bidan PTT ini," bebernya.

Namun, kemudian Menkes merespon pernyataan Poempida di atas dengan jawaban yang menggembirakan. Menkes menjelaskan, bahwa sesuai dengan rencana rekrutmen CPNS di 2014, Bidan PTT akan diberikan prioritas.

"Hal ini tentunya adalah berita baik bagi bidan PTT. Namun kemudian saya mengingatkan, agar Menkes membuat surat edaran yang menjelaskan tentang peluang yang baik ini, sebagai jawaban dari tuntutan Para Bidan PTT tadi," ujarnya.

Menkes pun menyatakan, akan membuat surat tersebut dalam waktu dekat ini. "Saya akan tetap memonitor perkembangan masalah yang satu ini," pungkas Poempida. (IS)

Sumber: http://red.gatra.com/nusantara-1/nasional-1/38017-kemkes-prioritaskan-bidan-ptt-di-penerimaan-cpns-2014.html

Persiapan Pemerintah untuk Tes CPNS 2014

JAKARTA - Hiruk-pikuk seputar seleksi CPNS bakal terus ramai di sepanjang 2014. Belum kelar urusan honorer kategori satu (K1) dan K2, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sudah mulai sibuk dengan urusan seleksi CPNS 2014.
Pada Kamis, 27 Februari 2014, MenPAN-RB Azwar Abubakar mengundang seluruh gubernur dan bupati/walikota seluruh Indonesia. Sekdaprov dan sekdakab/kota, juga diminta untuk hadir di Rapat Koordinasi yang akan digelar di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta itu.
"Ini dalam rangka koordinasi kebijakan Formasi Pegawai Negeri Sipil Tahun 2014 dari Pelamar Umum," ujar Sekretaris KemenPAN-RB, Tasdik Kinanto, seperti tertulis di surat undangan yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah.
Lantaran dianggap penting, yang diundang adalah kepala daerah dan sekdanya. Dalam surat undangan yang pertama, tertanggal 18 Februari, semula yang diundang para sekda dan satu orang pendamping. Lantas ada surat undangan susulan, yang isinya merevisi pihak yang diundang, yakni menjadi kepada daerah dan sekdanya.
Sebelumnya Tasdik menjelaskan, rencananya seleksi CPNS 2014 digelar Juli. Lowongan kursi CPNS yang dibutuhkan 100 ribu. Rinciannya, 60 ribu untuk CPNS dari jalur umum, sedang 40 ribu untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)>
Dia mengingatkan, bagi para tenaga honorer K2 yang tidak lulus, bisa mengikuti tes masuk menjadi PPPK. Tasdik mengingatkan, lantaran waktunya masih panjang, para honorer K2 yang ingin ikut tes PPPK, agar sejak sekarang mempersiapkan diri dengan rajin belajar.
Termasuk juga belajar penguasaan komputer karena tes dilakukan dengan sistem komputerisasi.
Untuk pengusulan formasi CPNS dan PPPK dari daerah, lanjut Tasdik, sudah bisa diajukan mulai Maret mendatang. Dia mengatakan, usulan dari daerah harus disertai analisis jabatan kerja dan analisa beban kerja. Syarat porsi belanja pegawai di bawah 50 persen APBD juga masih berlaku.
Artinya, daerah yang separoh lebih APBD sudah tersedot untuk belanja pegawai, tidak akan diberi formasi CPNS dan PPPK tahun ini. (sam/jpnn)

Sumber: 
http://www.jpnn.com/read/2014/02/24/218176/Persiapan-Tes-CPNS-2014,-Menteri-Kumpulkan-Seluruh-Kada-

Kota Tasikmalaya Membutuhkan 2.000 CPNS pada Tes CPNS 2014

TASIK – Pemerintah Kota Tasikmalaya belum menggodok usulan formasi CPNS 2014 ke pemerintah pusat.
Namun, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya H Idi S Hidayat memerkirakan, kebutuhan CPNS Kota Tasikmalaya tahun ini sekitar 2.000 pegawai.
"Kalau kita mah inginnya mengajukan 2.000 orang. Sesuai kebutuhan," kata dia ditemui di Balai Kota kemarin (3/2).
Rata-rata, kata dia, pegawai yang kurang itu untuk puskesmas dan guru PNS yang diperbantukan di sekolah swasta.
Meski diakuinya, penambahan pegawai sedikit dilematis, karena akan menambah beban belanja pegawai pemerintah.  
“Kalau secara umum guru-guru sudah cukup. Tapi yang kurang itu guru yang untuk diperbantukan di sekolah swasta. Nanti akan ada kebijakan berapa PNS yang akan diperbantukan untuk di sekolah swasta. Nah hal-hal seperti itu belum ada dari pusat,” terangnya.
Rekrutment CPNS kali ini mengusung pola zero growth. Artinya tidak ada penambahan PNS jika tidak ada kekosongan posisi. Hal itu juga mempengarui proses rekrutmen.
“Makanya kita juga harus menunggu keputusannya nanti dari pemerintah pusat dan provinsi itu seperti apa,” tandasnya. (pee/dhs/sam/jpnn)

Sumber: 
http://www.jpnn.com/read/2014/03/04/219864/Ingin-Ajukan-Formasi-2.000-CPNS-2014-

Jadwal Penerimaan CPNS 2014

Menurut Informasi Pendaftaran dan Jadwal Penerimaan CPNS Tahun 2014 yang saya dapatkan dari berbagai media dan bersumber dari pelaksanaan perekrutan CPNS 2013 bahwa penerimaan atau pembukaanlowongan cpns 2014 kemungkinan akan digelar pada bulan Juli - agustus 2014 mendatang. Penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil).

Sepertinya untuk penerimaan cpns tahun 2014 ini memiliki persaingan yang cukup ketat mengingat pendaftaran CPNS tahun 2014 ini akan diikuti oleh lebih banyak pendaftar, karena yang akan ikut adalah yang belum lulus hingga tahun 2013 ditambah lulusan - lulusan baru dari berbagai universitas di Indonesia, dengan demikian jika Anda ingin lulus dan mencapai impian yang telah lama Anda idamkan untuk menjadi seorang PNS, persiapkanlah diri Anda dengan sebaik-baiknya, yaitu mulai dari sekarang.

Metode Ujian CPNS 2014


Direncanakan semua Instansi pusat maupun daerah pada penerimaan CPNS 2014 akan menerapkan ujian CPNS dengan sistem Computer Assisted Test (CAT). Yaitu ujian yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer. Instansi pusat dan beberapa pemerintah provinsi dipastikan akan menerapkan sistem CAT CPNS ini.

Prioritas Jabatan CPNS 2014


1. Instansi Pusat

  • Guru (guru kelas, dan guru produktif) yaitu guru yang memberikan keterampilan hidup / life skill untuk siswa.
  • Dosen.
  • Jabatan penegak hukum (pro justice), seperti jaksa, panitera, pengaman lembaga pemasyarakatan (sipir).
  • Jabatan utama (core business) fungsi instansi, seperti:
  • Pengawas tata bangunan dan perumahan, pengawas teknik jalan dan jembatan, penata ruang, pengawas teknik pengairan, arsitek.
  • Pemeriksa pajak, penyuluh pajak, pemeriksa bea cukai.
  • Pemeriksa merek, pemeriksa dokumen imigrasi.
  • Mediator hubungan industrial, instruktur, pengawas ketenagakerjaan.
  • Pengamat gunung api, inspektur tambang.
  • Penguji kenderaan bermotor, pengawas keselamatan pelayaran, ATC.

2. Instansi Daerah

  • Guru (guru kelas dan guru produktif) yaitu guru yang memberi keterampilan hidup / life skill untuk siswa, guru tataboga, guru seni kriya, dan guru desain grafis.
  • Tenaga medis dan paramedis (dokter, dokter spesialis, bidan, perawat, dan refraksionis optisien).
  • Jabatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat (pro growth).
  • Jabatan yang berperan menciptakan lapangan kerja (pro job), seperti instruktur las, instruktur tataboga, dan instruktur tata rias.
  • Jabatan yang menciptakan pengurangan kemiskinan (pro job), seperti pamong belajar, pembimbing terapan teknologi tepat guna, penggerak swadaya masyarakat.
  • Jabatan yang berperan dalam pengendalian pertumbuhan penduduk, seperti penyuluh keluarga berencana.

Kebijakan Penerimaan CPNS 2014


1. Kebijakan nasional:

Zero growth atau rekrutmen hanya untuk menggantikan pegawai yang sudah pensiun, meninggal dunia, dipecat atau berhenti dengan tidak menambah jumlah pegawai secara keseluruhan.


2. Kebijakan institusional:
  • Minus growth diterapkan bagi instansi yang berdasarkan hasil analisa beban kerja (ABK) jumlah pegawainya sudah kelebihan, anggaran belanja pegawai lebh dari 50 persen APBD (untuk kabupaten/kota), dan bagi provinsi yang rasio belanja pegawainya lebih dari 30 persen APBD.
  • Sedangkan zero growth, diterapkan untuk instansi yang jumlah pegawainya cukup, rasio anggaran belanja pegawai antara 40 – 50 persen dari APBD (kab/kota), dan 25 – 30 persn (provinsi).
  • Sementara yang alokasi formasinya lebih besar dari jumlah PNS yang pensiun (growth), hanya diperbolehkan bagi instansi/pemda yang jumlah pegawainya sangat kurang, rasio anggaran belanja pegawainya kurang dari 40 persen dari APBD (Kab/kota), dan untuk provinsi yang rasio anggaran belanja pegawainya kurang dari 40 persen. Instansi yang tidak memiliki tenaga honorer kategori 1 maupun kategori 2 juga menjadi pertimbangan. Selain itu, dipertimbangkan juga rasio jumlah pegawai dengan jumlah penduduk, luas wilayah, kekurangan pegawai serta prioritas jabatan.

    Agenda dan Kegiatan Penerimaan CPNS 2014


    • Pendataan dan penyerahan usulan formasi: Juli 2014.
    • Pembentukan panitia penerimaan CPNS 2014 di tiap-tiap institusi atau BKD: Mei - Juni 2014
    • Penyusunan soal ujian: mulai Juni 2014
    • Pendaftaran CPNS 2014 dan seleksi berkas: Juli - Agustus 2014.
    • Pencetakan naskah soal: mulai Agustus 2014.
    • Pelaksanaan ujian dan tes CPNS: September - November 2014.
    • Pengumuman peserta yang lulus menjadi CPNS tahun 2014 melalui website: November - Desember 2014.
    • Penyerahan SK CPNS: Januari - Februari 2015.

      Pernyataan Sementara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) terkait penerimaan CPNS 2014


      Berdasarkan pernyataan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar yang dikutip oleh Okezone, Pembukaan Lowongan CPNS 2014 atau  Penerimaan CPNS 2014 akan mulai dibuka sekitar bulan Maret 2014. inilah penyataannya:

      "Tahun ini kami buka. Pendaftarannya mulai Maret, ini kami percepat," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar, usai melakukan penandatanganan komitmen bersama peningkatan akuntabilitas bersama Presiden SBY, Wakil Presiden Boediono, dan beberapa menteri di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Rabu (22/1/2014).
      "Kami usahakan ujiannya Juni atau Juli, sebelum atau sesudah pilpres. Kira-kira itulah," imbuhnya.

      Kita menunggu saja, mudah mudahan pelaksanaannya bisa terjadi mengingat prosesi penerimaan CPNS periode 2013 baru akan rampung sekitar Februari 2014.

      Formasi CPNS 2014


      Banyak yang sudah menunggu Formasi CPNS 2014, Formasi cpns akan diketahui setelah ada pengumuman pembukaan CPNS secara resmi. setelah adanya pengumuman tersebut, Informasi mengenai formasi CPNS 2014 akan saya infokan melalui postingan saya di: Formasi CPNS 2014

      Info Pengumuman Penerimaan Pendaftaran Lowongan Kerja Terbaru CPNS 2014 Online


      UPDATE INFO :



      Menurut pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar, Pembukaan Lowongan Penerimaan pendaftaran CPNS akan dimulai bulan Maret 2014

      Sumber : http://pendaftaran-cpns.blogspot.com/2013/12/informasi-pendaftaran-dan-jadwal-penerimaan-CPNS-tahun.html#.UxvXNeO1a3s

      Selasa, 20 Agustus 2013

      Daftar Daerah yang membuka lowongan cpns 2013

      Jakarta- Pemerintah akan membuka seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 60 ribu orang. Dari total 60 ribu CPNS baru itu, sebanyak 20 ribu CPNS direkrut oleh instansi pusat dan 40 ribu CPNS akan direkrut oleh pemerintah daerah.

      Melansir keterangan di Setkab, Sabtu (20/7/2013), pemerintah daerah yang mendapatkan tambahan formasi CPNS 40 ribu dari jalur umum sebanyak 225 instansi, terdiri dari 33 pemerintah provinsi dan 192 kabupaten/kota.

      Berikut Pemerintah Daerah yang akan membuka seleksi CPNS untuk Tahun Anggaran 2013:

      Pemerintah Daerah
      1. Provinsi NAD.
      2. Kab. Gayo Lues.
      3. Kab. Aceh Barat Daya.
      4. Kab. Aceh Selatan.
      5. Kab. Aceh Singkil.
      6. Kab. Aceh Tamiang.
      7. Kab. Aceh Tenggara.
      8. Kab. Pidie Jaya.
      9. Provinsi Sumatera Utara.
      10. Kab. Batu Bara.

      11. Kab. Nias.
      12. Kab. Nias Barat.
      13. Kab. Nias Selatan.
      14. Kab. Nias Utara.
      15. Kab. Padang Lawas.
      16. Kab. Padang Lawas Utara.
      17. Kab. Deli Serdang.
      18. Kab. Labuhan Batu Utara.
      19. Kab. Tapanuli Tengah.
      20. Kab. Tapanuli Utara.

      21. Kab. Sibolga.
      22. Provinsi Sumatera Barat.
      23. Kab. Kepulauan Mentawai.
      24. Kab. Solok Selatan.
      25. Kab. Pasaman.
      26. Kota Padang Panjang.
      27. Kab. Indragiri Hilir.
      28. Kab. Kepulauan Meranti.
      29. Kab. Kuantan Singingi.
      30. Kab. Pelalawan.

      31. Kab. Rokan Hilir.
      32. Kab. Siak.
      33. Kota Pekanbaru.
      34. Kab. Batanghari.
      35. Kab. Kerinci.
      36. Kab. Sarolangun.
      37. Kab. Tebo.
      38. Kota Sungai Penuh.
      39. Kab. Bungo.
      40. Kab. Banyuasin.

      41. Kab. Muara Enim.
      42. Kab. Musi Banyuasin.
      43. Kab. Musi Rawas.
      44. Kab. Ogan Ilir.
      45. Kab. Ogan Komering Ilir.
      46. Kab. Ogan Komering Ulu.
      47. Kota Pagar Alam.
      48. Kota Prabumulih.
      49. Kab. Lahat.
      50. Kab. Ogan Komering Ulu Selatan.

      51. Kota Lubuk Linggau.
      52. Provinsi Bangka Belitung.
      53. Kab. Bangka Barat.
      54. Kab. Bangka Selatan.
      55. Kab. Bangka Tengah.
      56. Kab. Belitung.
      57. Kab. Belitung Timur.
      58. Kab. Bangka.
      59. Provinsi Bengkulu.
      60. Kab. Bengkulu Tengah.

      61. Kab. Kepahiang.
      62. Kab. Lebong.
      63. Kab. Rejang Lebong.
      64. Kab. Seluma.
      65. Provinsi Lampung.
      66. Kab. Mesuji.
      67. Kab. Pesisir Barat.
      68. Kab. Pesawaran.
      69. Kab. Tanggamus.
      70. Kab. Way Kanan.

      71. Kab. Metro.
      72. Kab. Kep. Anambas.
      73. Kab. Lingga.
      74. Kab. Natuna.
      75. Provinsi DKI Jakarta.
      76. Kab. Bogor.
      77. Kota Bandung.
      78. Kota Depok.
      79. Kota Bogor.
      80. Kota Tangerang Selatan.

      81. Kota Serang.
      82. Kota Cilegon.
      83. Kab. Cilacap.
      84. Kab. Kedal.
      85. Kab. Kudus.
      86. Kab. Purblingga.
      87. Kab. Semarang.
      88. Kab. Wonosobo.
      89. Kota Magelang.
      90. Kota Pekalongan.

      91. Kota Salatiga.
      92. Kota Semarang.
      93. Kota Surakarta.
      94. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
      95. Kab. Jember
      96. Kab. Sidoarjo.
      97. Kota Mojokerto.
      98. Kota Mojokerto.
      99. Kota Surabaya.
      100. Kab. Mojokerto.

      101. Kab. Pamekasan.
      102. Kab. Tuban.
      103. Kota Blitar.
      104. Kota Diri.
      105. Kota Malang.
      106. Kota Probolinggo.
      107. Provinsi Kalimantan Tengah.
      108. Kab. Barito.
      109. Kab. Katingan.
      110. Kab. Lamandau.

      111. Kab. Pulang Pisau.
      112. Kab. Barito Timur.
      113. Kab. Kotawaringin Timur.
      114. Provinsi Kalimantan Barat.
      115. Kab. Kapuas Hulu.
      116. Kab. Kayong Utara.
      117. Kab. Ketapang.
      118. Kab. Kubu Raya.
      119. Kab. Landak.
      120. Kab. Melawai.

      121. Kab. Sanggau.
      122. Kab. Sekadau.
      123. Kab. Sintang.
      124. Kab. Pontianak.
      125. Kab. Sambas.
      126. Kota Pontianak.
      127. Kota Singkawang.
      128. Provinsi Kalimantan Selatan.
      129. Kab. Balangan.
      130. Kab. Kota Baru.

      131. Kab. Tabalong.
      132. Kab. Tanah Bumbu.
      133. Kab. Tapin.
      134. Kab. Banjar.
      135. Kab. Barito Kuala.
      136. Kab. Hulu Sungai Tengah.
      137. Kab. Hulu Sungai Utara.
      138. Kota Banjar Baru.
      139. Kota Banjarmasin.
      140. Kab. Bulungan.

      141. Kab. Kutai Barat.
      142. Kab. Kutai Timur.
      143. Kab. Malinau.
      144. Kab. Nunukan.
      145. Kab. Paser.
      146. Kab. Penajam Paser Utara.
      147. Kab. Tana Tidung.
      148. Kota Bontang.
      149. Kab. Bolaang Mongondow Selatan.
      150. Kab. Bolaang Mongondow Timur.

      151. Kab. Bolaang Mongondow Utara.
      152. Kab. Kepulauan Siau Togulandang Biaro.
      153. Kab. Minahasa Tenggara.
      154. Kab. Bolaang Mangondow.
      155. Kota Tomohon.
      156. Kab. Gorontalo Utara.
      157. Kab. Pohuwato.
      158. Provinsi Sulawesi Selatan.
      159. Kab. Luwu Timur.
      160. Kab. Bantaeng.

      161. Kab. Enrekang.
      162. Kab. Pinrang.
      163. Kab. Toraja Utara.
      164. Kota Pare Pare.
      165. Provinsi Sulawesi Tengah.
      166. Kab. Tojo Una-Una.
      167. Kab. Bombana.
      168. Kab. Buton Utara.
      169. Kab. Kolaka Utara.
      170. Kab. Konawe Utara.

      171. Kab. Wakatobi.
      172. Provinsi Sulawesi Barat.
      173. Kab. Jembrana.
      174. Kab. Karangasem.
      175. Kota Denpasar.
      176. Provinsi Nusa Tenggara Barat.
      177. Kab. Lombok Utara.
      178. Kab. Sumbawa Barat.
      179. Provinsi Nusa Tenggara Timur.
      180. Kab. Mangarai Barat.

      181. Kab. Manggarai Timur.
      182. Kab. Sabu Raijua.
      183. Kab. Sumba Barat.
      184. Kab. Sumba Barat Daya.
      185. Kab. Sumba Tengah.
      186. Kab. Ende.
      187. Kab. Flores Timur.
      188. Kab. Manggarai.
      189. Kab. Nagekeo.
      190. Kab. Rote Ndao.

      191. Kab. Sikka.
      192. Kab. Timor Tengah Utara.
      193. Provinsi Maluku.
      194. Kab. Buru Selatan.
      195. Kab. Maluku Barat Daya.
      196. Kab. Maluku Tenggara.
      197. Kota Tual.
      198. Kab. Maluku Tenggara Barat.
      199. Kab. Seram Bagian Barat.
      200. Provinsi Maluku Utara.

      201. Kab. Halmahera Tengah.
      202. Kab. Halmahera Timur.
      203. Kab. Pulau Morotai.
      204. Kab. Halmahera Barat.
      205. Kota Ternate.
      206. Kota Tidore Kepulauan.
      207. Kab. Asmat.
      208. Kab. Deiyai.
      209. Kab. Dogiyai.
      210. Kab. Intan Jaya.

      211. Kab. Jayawijaya.
      212. Kab. Keerom.
      213. Kab. Lanny Jaya.
      214. Kab. Memberamo Raya.
      215. Kab. Mappi.
      216. Kab. Paniai.
      217. Kab. Puncak.
      218. Kab. Puncak Jaya.
      219. Kab. Tolikara.
      220. Kab. Yalimo.

      221. Kab. Biak Numfor.
      222. Kab. Kepulauan Yapen.
      223. Provinsi Papua Barat.
      224. Kab. Fak Fak.
      225. Kab. Maybrat.
      226. Kab. Raja Ampat

      Senin, 13 Mei 2013

      Jadwal Pendaftaran CPNS 2013


      Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN RB) ternyata telah memulai tahapan pendataan dan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2013 sejak Juni 2012, atau lima bulan sebelum batas akhir pencabutan moratorium.

      Dari dokumen yang diperoleh dari Kemen-PAN-RB, kemarin, terungkap, mulai April hingga Mei 2013 ini, instansi otoritas kepegawaian daerah (BKD), ternyata sudah dijadwalkan membentuk panitia penerimaanCPNS, sebelum dibuka masa pendaftaran Juni 2013 mendatang.

      Tahap awal dimulai penyampaian usulan formasi oleh masing-masing BKD sejak Juni 2012 lalu.
      Soal dan lembar jawaban akan mulai disusun Mei 2013 dan pencetakannya akan berlangsung Agustus 2013, dan saat bersamaan proses pendaftaran pan seleksi berkas berlangsung Juni hingga Juli.
      Peserta yang lulus menjadi CPNS akan diumumkan melalui website pada November atau Desember. SK CPNS akan diserahkan pada Januari 2014.

      <a href="http://www.cpnsonline.com/?id=Bidangus" target="_blank" alt="soal-soal cpns" title="Soal Ujian CPNS Indonesia"> <img src="http://www.cpnsonline.com/bannerstatis/cpnsonline560x250.gif" class="aligncenter"></a>

      Kamis, 09 Mei 2013

      Laporan Telaah Kebutuhan Partisipatif (TKP) dalam kegiatan PKL Kebidanan


      BAB II
      LAPOAN KEGIATAN PKL

      2.1. Laporan Kegiatan TKP (Telaah Kebutuhan Partispatif)
      2.1.1. Dusun Kedungkendal
      Hari/Tanggal   : Sabtu, 03 Maret 2012
      Jam                  : 13.30 – 16.00 WIB
      Tempat            : SDN 2 Sindangsari
      Peserta             : Kepala Dusun Kedungkendal, Ketua RT 04, Ketua RT 03, Ketua RT 12, Ketua RT 08, Ketua RT 11, Ketua RT 5, Ketua RT 08, Ketua RT 13, Ketua RT 08, Tokoh Masyarakat dan Ibu Kader.
      A.    Hasil TKP
      Jumlah Jiwa                 : 2.644 Jiwa
      Jumlah KK                  : 728 KK
      Jumlah WUS               : 696 Jiwa
      Jumlah PUS                : 385 Jiwa
      Jumlah Ibu Hamil        : 20 Jiwa
      Jumlah Ibu Nifas         : 22 Jiwa
      Jumlah Bayi                : 59 Jiwa
      Jumlah Balita              : 92 Jiwa
      Jumlah Akspetor KB  : 273 Jiwa
      Jumlah Lansia             : 310 jiwa
      B.     Teknik Upaya Kesehatan Warga
      Tabel 2.1
      No
      Kesehatan
      Lain-lain
      1
      Posyandu
      Jenis Kegiatan yang dilakukan : penimbangan BB, imunisasi, vitamin A, penyuluhan, pemeriksaan ibu hamil, PMT
      Pengurus : Kader
      Hasil : 30%
      Dukungan Masyarakat : kurang partisipatif dalam kunjungan
      Kerja Bakti
      Jenis Kegiatan : bersih-bersih lingkungan
      Pengurus : Warga
      Hasil : 80%
      Dukungan Masyarakat : Sarana dan prasarana, partisipasi, dan tenaga
      2
      Pembentukan Desa Siaga
      Telah dibentuk Desa Siaga di Desa Sindangsari, tapi tidak ada kepengurusannya yang berasal dari kedungkendal.
      PKH (Program Keluarga Harapan)
      Jenis Kegiatan : Berupa pemberian bantuan dana kepada KK yang telah dipilih sesuai kategori
      Pengurus : Dinas Sosial
      Dukungan Masyarakat : administrative
      3
      Pengajian
      Jenis Kegiatan : Mengaji dan mendengar ceramah rutin
      Pengurus : Warga dan DKM
      Hasil : 80%
      Dukungan Masyarakat : Sarana, Prasarana, partisipasi dan konsumsi.

      C.     Analisa Kecenderungan Penyakit dan Bencana
      Tabel 2.2
      No
      Jenis Penyakit dan Bencana
      Kemarau
      Hujan
      Tindakan yang dilakukan Warga
      1
      Diare

      Pemberian Oralit
      Dibawa ke Puskesmas
      Musyawarah untuk kegawatdaruratan
      2
      Tipoid
      Dibawa ke Puskesmas
      Diberikan Obat Herbal
      3
      Rematik
      Diberikan Informasi, menyarankan untuk berobat
      4
      Flu dan Batuk
      Dibawa ke Puskesmas
      Diberikan Obat herbal
      5
      Gempa
      Menyelamatkan diri dengan lari keluar rumah
      Tempat evakuasi di rumah saudara

      D.    Siklus dan Analisa Masalah KIA
      1.      Kurangnya kesadaran masyarakat untuk datang ke posyandu
      2.      Masih ada beberapa ibu hamil yang belum punya buku KIA
      3.      Kurangnya pemahaman Masyarakat tentang proses rujukan
      4.      Masih ada bayi dan balita yang status kesehatannya berada dibawah garis merah
      5.      Kurangnya pemahaman ibu bayi tentang pentingnya imunisasi
      6.      Masih ada beberapa ibu hamil dengan resiko tinggi dari segi usia > 35 tahun
      E.     Daftar Pertanyaan Kunci   
      1.      Apa permasalah kesehatan yang sedang dihadapi?
      kurangnya partisipasi masyarakat untuk datang ke posyandu.
      2.      Apa faktor-faktor penyebabnya?
      Kemauan masyarakat yang kurang karena posyandu yang kurang menarik
      3.      Siapa / kelompok masyarakat mana yang paling banyak menderita?
      Sasaran KIA
      4.      Kapan masalah tersebut terjadi?
      Baru-baru ini
      5.      Apa kemungkinan dampak/ dampak yang muncul apabila masalah tersebut tidak terpecahkan dan apa kegiatan program?
      Cakupan KIA rendah, tingkat kesehatan desa yang rendah
      2.1.2. Dusun Sindanglaya
      Hari/tanggal                : Sabtu, 03 Maret 2012
      Jam                              : 14.00 WIB
      Tempat                        : SDN 1 Sindangsari
      Peserta                         : 24 Orang (Golongan, ketua rw, ketua rt, ToMa, ToGa, Kader dan   mahasiswi)
      A.    Hasil TKP
      Jumlah KK                                          : 694
      Wanita Usia Subur (WUS)                 : 613
      Pasangan Usia Subur (PUS)               : 377
      Ibu Hamil                                            : 9
      Ibu Nifas                                             : 5
      Bayi dan Balita                                   : 115
      B.     Teknik Upaya Kesehatan Warga
      Tabel 2.3
      No
      Kesehatan
      Lain-lain
      1








      2

      3



      1
      2
      3

      Posyandu
      Terdapat 2 posyandu di dusun sindanglaya, berjalan setiap bulan.
      Jenis kegiatan yang dilakukan : penimbangan BB, imunisasi, Vitamin A, penyuluhan, pemeriksaan ibu hamil dan PMT.
      Pengurus : Bidan dan Kader
      Hasil : 85-90%
      BKB
      Dilakukan setiap 1 bulan sekali
      BKL
      Dilakukan setiap 1 bulan sekali bersamaan dengan pengajian.
      Usulan
      MCK
      Karang Taruna
      Mengaktifakan Desa Siaga ( tabulin & dasolin)
      Tidak ada
      C.    Analisis Kecenderungan Penyakit Dan Bencana
      Tabel 2.4
      No
      Jenis Penyakit dan Bencana
      Kemarau
      Hujan
      Tindakan yang dilakukan warga
      1



      2




      3
      4
      5
      6
      Diare
      Yang dapat disebabkan oleh prilaku
      Hipertensi
      Yang dapat disebabkan oleh pola makan yang kurang seimbang.
      Diabetes
      Rematik
      Katarak
      Batuk & Pilek
      Yang disebabakan oleh cuaca

















      Pemberian oralit, teh pahit, pucuk jambu


      Rebus daun salam (Pengobatan Herbal), dan Pergi ke PKM


      PKM dan Rs
      Urut dan ke PKM
      Operasi Katarak
      Obat Warung



      D.    Siklus dan Analisa Masalah KIA
      1.      Kekurangan Gizi (yang disebabakan oleh proses pengolahan makanan)
      2.      PMT
      3.      Kurang mendapatkan Vitamin Ibu Hamil
      E.     Daftar Pertanyaan Kunci
      a.       Analisa kecenderungan penyakit dan bencana.
      Tabel 2.5
      No
      Pertanyaan
      Jawaban yang  telah di ungkapkan masyarakat.
      1
      Penyakit dan bencana apa saja yang sering terjadi di daerah dusun sindangsari?
      Diare
      Hipertensi
      Diabetes
      Katarak
      Rematik
      Batuk dan pilek
      2
      Kapan penyakit dan bencana tersebut sering terjadi?
      Tidak tentu namun sering terjadi
      Cuaca yang tak menentu
      Musiman
      3
      Kenapa penyakit tersebut sering terjadi di dusun sindangsari?
      Masarakat masih mempunyai prilaku yang tidak sehat
      Banyak masarakat yang masih kurang mengetahui cara pengolaaan makanan yang baik
      Cuaca yang  daerah  terjadi di daerah dusun sindangsari
      Kurangnya partisipasi masarakat untuk menyadari pentingnya kesehatan diri sendiri.
      4
      Tindakan apa saja yang dilakukan masarakat jika terjadi hal itu?
      Pemberiaan oralit
      Pengonsumsian teh pait dan pucuk jambu
      Pengonsumsian daun salam yang di rebus
      Datang ke PKM
      Meminum obat herbal
      Datang ke Rumah Sakit
      Mengikuti oprasi katarak gratis.
      Masarakat sering melakukan pengurutan
      Pengonsumsian obat warung

      b.      Teknik-teknik upaya kesehatan masyarakat.
      Tabel 2.6
      No
      Pertanyaan
      Jawaban yang telah di ungkapkan masyarakat
      1
      Program apa saja yang ada di dusun sindangsari untuk mendukung kesehatan?
      Posyandu (1 bulan sekali)
      BKB (1 bulan sekali)
      BKL (1 bulan sekali di sesuaikan dengan jadwal pengajian)
      Program usulan
      MCK
      Mengaktifkan karang Taruna
      Mengaktifkan Desa Siaga
      Tabulin
      Darsolin

      c.       Siklus dan masalah KIA.
      Tabel 2.7
      No
      Pertanyaan
      Jawaban yang telah di ungkapkan masyarakat
      1
      Adakah permasalahan tentang kesehatan ibu dan anak yang sering di temukan oleh masyarakat?
      Kekurangan gizi
      PMT
      Pemberian vitamin pada ibu hamil

      d.      Rekapitulasi TKP
      Tabel 2.8
      No
      Pertanyaan
      Jawaban yang telah di ungkapkan masyarakat
      1
      Masalah apa saja yang terjadi saat ini di masyarakat?
      Kurangnya kesadaran masyarakat untuk datang ke posyandu
      Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eklusif
      Kurangnya kesejahteraan kader
      2
      Potensi apa saja yang bisa menangani masalah tersebut?
       Posyandu
      Pengajian
      Kartu kader
      Adanya anggaran dari APBDES

      F.     Rekapitulasi TKP
      Tabel 2.9
      No
      Masalah
      Potensi
      1
      Kesadaran masyarakat datang ke posyandu
      Terdapat Posyandu di masing-masing rw
      2
      Pememberian ASI tidak mencapai usia yang dianjurkan.
      Pengajian
      3
      Kurangnya Kesejahteraan kader
      Kartu kader, anggaran dari APBD

      2.1.3. Dusun Pahauran
      Hari/ Tanggal :  Sabtu, 03 Maret 2012
      Jam                  : 14.00 – Selesai
      Tempat            : Mesjid Bani Ma’ruf
      Peserta             : Kepala Dusun, Ketua RW, Toma, Toga, dan Kader .
      A.    Hasil TKP
      Jumlah KK                              : 454 KK
      Wanita Usia Subur ( WUS)    : 420 Jiwa
      Pasangan Usia Subur (PUS)   :  246 Jiwa
      Ibu hamil Normal                    : 14 Jiwa
      Ibu Hamil Beresiko                 : -
      Ibu  Nifas Normal                   : 5 Jiwa
      Ibu nifas Beresiko                   :  -
      Balita Normal                          : 116 Jiwa
      Balita BGM                            : 2 Jiwa
      B.     Teknik upaya kesehatan warga
      Tabel 2.10
      No.
      Kesehatan
      Lain- Lain
      1
      Posyandu
      Posyandu dilakukan 1 bulan sekali di dusun dalam 2 pos, teratur dilaksanakan oleh kader dengan bidan .
      Kegiatan yang dilakukan : penimbangan BB, Imunisasi, pemberian Vitamin, Pemeriksaan ibu hamil.
      Hasil : 75-80%
      a.   Ronda malam
      Kegiatan yang dilakukan berkeliling dusun tengah malam menjaga keamanan dusun yang dilakukan oleh masyarakat yang telah dijadwalkan ( sedang piket).
      b.   Kerja Bakti
      Kerja bakti dilakukan dengan cara melakukan kegiatan bersih – bersih lingkungan secara bersama- sama yang melibatkan seluruh masyarakat.
      c.   Pengajian
      Kegiatan yang dilakukan dalam pengajian adalah mengaji dan mendengarkan ceramah dari penceramah yang dilakukan rutin setiap minggu atau  apabila ada acara-acara besar.


      C.    Analisa Kecenderungan Penyakit Dan Bencana
      Tabel 2.11
      No.
      Jenis Penyakit Dan Bencana
      Kemarau
      Hujan
      Tindakan Yang Dilakukan Warga
      1



      2




      3

      4


      5


      6
      Penyakit
      Diare


      Batuk, Pilek




      Hipertensi

      Cikunguya


      Leukimia


      Mag



















      Diberikan oralit, Diberikan air teh pahit, Diberikan pucuk daun jambu.
       Diberikan air jeruk nipis dicampur dengan kecap, Diberikan air sadapan bamboo, Diberikan obat warung.
      Diberikan waluh siam dan mentimun.
      Diberikan air kelapa dengan ditambah garam.
      Diperiksakan ke Dokter
      Diberikan obat warung.
      7
      Bencana
      Angin  kencang

      Mencari perlindungan

      D.    Siklus Dan Analisa  Masalah KIA
      1.      Ada bayi yang meninggal karena tersedak usia 1 bulan
      2.      Ada balita 2 orang di bawah garis merah
      E.     Rekapitulasi TKP
      Tabel 2.12
      No.
      Masalah
      Potensi
      1.

      2.
      Kurangnya pengetahuan tentang ASI Ekslusif
      Masih ada balita dibawah garis merah.
      Posyandu, Bidan, Kader, ToMa, Toga.
      Posyandu, Bidan, Kader, PMT


      F.     Daftar Pertanyaan Kunci
      a.       Teknik-Teknik Upaya Kesehatan Warga
      Tabel 2.13
      No.
      Pertanyaan
      Jawaban
      1.


      2.
      Apa saja upaya-upaya yang telah dilakukan warga dalam rangka mendukung program kesehatan ?
      Apakah ada upaya lain yang dilakukan oleh warga ?
      Posyandu yang diadakan tiap bulan.

      Ronda malam
      Kerja bakti
      b.      Analisa dan kecenderungan penyakit dan bencana
      Tabel 2.14
      No.
      Pertanyaan
      Jawaban
      1.

      2.

      3.
















      Penyakit apa saja yang sering terjadi di dusun pahauran ?
      Bencana apa saja yang sering terjadi di dusun pahauran ?
      Pertolongan pertama / tindakan apa saja yang dilakukan warga untuk mengatasi penyakit tersebut ?
















      Diare, batuk pilek, hipertensi, cikunguya,leukemia, maag
      Angin kencang

      -          Diare
      Diberikan oralit, Diberikan air teh pahit, Diberikan pucuk daun jambu.
      - Batuk, pilek
      Diberikan air jeruk nipis dicampur dengan kecap, Diberikan air sadapan bamboo, Diberikan obat warung.
      - Hipertensi
      Diberikan waluh siam dan mentimun.
      - Cikunguya
      Diberikan air kelapa dengan ditambah garam.
      - Leukemia
      Diperiksakan ke Dokter
      - Mag
      Diberikan obat warung.
      Mencari perlindungan diri

      c.       Siklus dan analisa masalah KIA
      Tabel 2.15
      No.
      Pertanyaan
      Jawaban
      1.
      Apakah ada masalah  yang ditemukan masyarakat khususnya dalam KIA ?
      Ada 2 orang balira BGM
      Ada bayi meninggal usia 1 bulan karena tersedak



      d.      Rekapitulasi TKP
      Tabel 2.16
      No.
      Pertanyaan
      Jawaban
      1.


      2.
      Masalah apa yang terjadi di dusun pahauran

      Potensi apa saja yang dimilki warga untuk menyelesaikan masalah tersebut ?
      Ada 2 Orang Balita BGM
      Kurangnya Pengetahuan Ibu
      Tentang ASI Ekslusif
      Posyandu, Bidan, Kader, ToMa, Toga.

      2.2.            Identifikasi Masalah, Analisis Akar Masalah dan Kebutuhan Pelayanan Kebidanan
      Berdasarkan latar belakang dan profil desa diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah yaitu “Bagaimana Gambaran Kesehatan Komunitas dan Pelayanan Kesehatan Komunitas Terutama Kesehatan Ibu dan Anak di Desa Sindangsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis Tahun 2012.”
      Adapun analisis akar masalah yang telah didapat dari hasil TKP yang dilakukan tiap Dusun di Desa Sindangsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis tahun 2012, diantaranya :
      Tabel 2.17
      No.
      Masalah
      Potensi
      1
      Kurangnya kesadaran masyarakat untuk pergi ke POSYANDU
      POSYANDU, KADER, BIDAN, TOMA.
      2
      Masih ada ibu hamil yang tidak mempunyai buku KIA
      POSYANDU, KADER, BIDAN
      3
      Kurangnya pemahaman masyarakat tentang proses rujukan
      POSYANDU, BIDAN
      4
      Masih ada balita dibawah garis merah (BGM)
      POSYANDU, PMT, KADER
      5
      Kurangnya pemahaman ibu balita tentang imunisasi
      POSYANDU, KADER, BIDAN
      6
      Masih ada Ibu hamil dengan resiko tinggi
      POSYANDU, KADER, BIDAN, PENGAJIAN
      7
      Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pembuangan sampah.
      KERJA BAKTI
      8
      Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif
      BIDAN, POSYANDU, KADER, PENGAJIAN
      9
      Masih ada bayi yang meninggal karena kurangnya pemahaman ibu tentang nutrisi bayi.
      BIDAN, POSYANDU, KADER
      10
      Kurangnya kesejahteraan kader
      KARTU KADER, ANGGARAN DARI APBD.



      2.3.            Laporan PPS
      Hasil TKP (Telaah Kebutuhan Partisipatif) yang telah dilakukan di setiap dusun kemudian dikumpulkan untuk ditelaah dan dirundingkan dalam rapat Pleno Perencanaan Strategis (PPS). PPS ini merupakan musyawarah yang dilakukan masyarakat untuk menindaklanjuti hasil TKP.
      Maka, ditinjau dari identifikasi masalah dan analisis akar masalah yang telah diuraikan dapat disortir bahwa kebutuhan pelayanan kebidanan di Desa Sindangsari Kecamatan Banjarsari kabupaten Ciamis, adalah sebagai berikut :
      Tabel 2.18
      DATA KEPENDUDUKAN SINDANGSARI
      NO
      DUSUN
      JUMLAH PENDUDUK
      MATA PENCAHARIAN
      L
      P
      PNS
      SWASTA
      NELAYAN
      PETANI
      DAGANG
      1
      KD KENDAL
      1401
      1243
      45
      165
      0
      282
      16
      2
      PAHAURAN
      853
      745
      21
      75
      0
      343
      20
      3
      SINDANGLAYA
      1191
      1075
      58
      270
      0
      70
      10

      Tabel 2.19
      DATA TINGKAT PENDIDIKAN DESA SINDANGSARI
      NO
      DUSUN
      PENDIDIKAN
      TS
      SDTT
      SD
      SMP
      SMA
      PT
      1
      KEDUNG KENDAL
       227
      165
      777 
      442 
      527 
      35 
      2
       PAHAURAN
       144
       112
       622
       226
       156
       24
      3
       SINDANGLAYA
       216
       55
       708
       414
       381
       53

      Tabel 2.20
      DATA KESEHATAN WILAYAH SINDANGSARI TAHUN 2012
      NO
      DUSUN
      JML RW
      JML RT
      JML KK
      DATA SASARAN
      BUMIL
      BUFAS
      BAYI BALITA
      PUS
      WUS
      1
      KD. KENDAL
      3
      13
      728
      20
      22
      151
      696
      385
      2
      PAHAURAN
      2
      7
      454
      14
      5
      118
      420
      246
      3
      SINDANGLAYA
      2
      9
      654
      10
      5
      115
      613
      377

      Tabel 2.21
      DAFTAR MASALAH HASIL TKP
      No.
      Masalah
      Potensi
      1
      Kurangnya kesadaran masyarakat untuk pergi ke POSYANDU
      POSYANDU, KADER, BIDAN, TOMA.
      2
      Kurangnya pemahaman masyarakat tentang proses rujukan
      POSYANDU, BIDAN
      3
      Masih ada balita dibawah garis merah (BGM)
      POSYANDU, PMT, KADER
      4
      Kurangnya pemahaman ibu balita tentang imunisasi
      POSYANDU, KADER, BIDAN
      5
      Masih ada Ibu hamil dengan resiko tinggi
      POSYANDU, KADER, BIDAN, PENGAJIAN
      6
      Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pembuangan sampah.
      KERJA BAKTI
      7
      Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif
      BIDAN, POSYANDU, KADER, PENGAJIAN
      8
      Masih ada bayi yang meninggal karena kurangnya pemahaman ibu tentang nutrisi bayi.
      BIDAN, POSYANDU, KADER
      9
      Kurangnya kesejahteraan kader
      KARTU KADER, ANGGARAN DARI APBD.

      Dari hasil TKP (Telaah Kebutuhan Partisipatif) didapat masalah-masalah yang ada, kemudian dipilih berdasarkan prioritas masalah berdasar skoring dan didiskusikan upaya-upaya pemecahan masalahnya.
      Tabel 2.22
      SKORING PRIORITAS MASALAH
      No.
      Masalah
      BANYAK PENDUDUK
      POTENSIAL
      BESAR
      GANGGUAN
      KRONIS
      MENYEBABKAN KEPANIKAN
      JUMLAH
      RANGKING
      1
      Kurang kesadaran untuk pergi ke posyandu
      3
      1
      6
      6
      6
      1
      23
      1
      2
      Kurangny pemahaman masyaraka tentang proses rujukan
      3
      3
      3
      6
      2
      6
      23
      2
      3
      BGM
      1
      2
      1
      6
      2
      1
      13

      4
      Kurangnya pemahaman ibu balita tenytang imunisasi
      1
      1
      1
      1
      1
      1
      6

      5
      Masih ada ibu hamil dengan resiko tinggi (ResTi)
      3
      4
      4
      5
      6
      1
      23
      3
      6
      Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pembuangan sampah
      3
      1
      6
      3
      6
      1
      20

      7
      Kurannya pengetahuan tentang ASI Eksklusif








      8
      Masih ada bayi yang meninggal karena kurangnnya
      1
      1
      3
      3
      2
      1
      11

      9
      pemahaman ibu tentang nurtisi bayi
      2
      1
      1
      1
      6
      1
      12


      Kemudian, setelah dilakukan scoring maka ditemukan tiga masalah yang dijadikan prioritas berdasarkan hasil musyawarah. Setelah itu, dibuat rencana strategis untuk mengatasi masalah tersebut.
      Tabel 2.23
      RENCANA STRATEGI KEGIATAN
      NO
      MASALAH
      TUJUAN
      STATEGI
      1

      Kurangnya kesadaran untuk pergi ke posyandu
      Untuk meningkatkan masyarakat pergi ke posyandu
      Penyuluhan Undangan/pengemuman H-1 dan hari H
      2

      Kurangnya Pemahaman Masyarakat tentang proses rujukan 
      Meningkatkan pemahaman masyaratat tentang proses rujukan
      Pemberitahuan dana sehat
      Penyuluhan

      3
      masih ada ibu hamil dengan resiko tinggi
      Tidak ada lagi ibu hamil yang ResTi
      penyuluhan

      Setelah masalah didapatkan serta perencanaan strategis dirumuskan bersama, maka kembali dilakukan scoring untuk menentukan rencana strategis yang dapat dilakukan, khususnya selama kegiatan PKL ini berlangsung.
      Tabel 2.24
      SKORING PRIORITAS MASALAH MAENGGUNAKAN TEKNIK MJP
      (Mendesak-Jangkauan-Potensi)
      No.
      Rencana Kegiatan
      M
      J
      P
      Jumlah
      Rangking
      1
      Penyuluhan
      I
      I
      I
      III
      1
      2
      Pengumuman Posyandu H-1 dan hari H
      I
      I
      I
      III
      2
      3
      Pembentukan dana sehat
      I
      I
      I
      III
      3

      2.4.            Pemecahan dan Pelaksanaan  Masalah hasil TKP dan PPS
      Adapun pemecahan masalah hasil TKP dan PPS, diantaranya :
      1.      Melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya posyandu serta manfaat posyandu, pentingnya melakukan imunisasi bagi bayi dan balita (menjelaskan waktu, manfaat, efek samping yang mungkin timbul serta cara mengatasi efek samping yang timbul), tanda-tanda bahaya pada ibu hamil, serta kelompok yang beresiko hamil.
      2.      Memberikan undangan ataupun pengumuman H-1 sebelum diadakannya posyandu serta pada saat hari H posyandu diadakan .
      3.      Rencana diadakannya PERDES oleh pemerintah Desa Sindangsari untuk diadakannya dana sehat dalam persiapan kegawatsaruratan dan proses rujukan.