Minggu, 06 Januari 2013

Penyakit Menular Seksual (PMS)


1.1  Penyakit Menular Seksual (PMS)
1.1.1  Definisi
PMS adalah kelompok penyakit infeksi yang penularan utamanya melalui kontak seksual.(5) Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu Infeksi Saluran Reproduksi (ISR). (13) PMS adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual (BKKBN Jawa Barat, 2010)(15) PMS merupakan salah satu penyebab ISR. Tidak semua PMS menyebabkan ISR dan sebaliknya tidak semua ISR disebabkan IMS.(16)
Cara hubungan seksual tidak hanya terbatas genitor-genital saja, tetapi dapat juga secara oro-genital atau ano-genital. Meskipun demikian tidak berarti bahwa semuanya harus melalui hubungan kelamin saja, tetapi beberapa ada yang melalui kontak langsung dengan alat-alat.(10)
Maka dapat disimpulkan bahwa Penyakit menular seksual (PMS) adalah salah satu Infeksi Slauran reproduksi (ISR) yang penularannya terutama melalui hubungan seksual.
1.1.2  Penyebab
Penyebab bakteri, jamur, virus serta parasit secara klinis yang banyak ditemukan beberapa sudah dikenal antara lain bakteri: Sifilis (Troponema pallidum), Gonore (N. gonorrhoeae), Klamidia (Chalmydia trachomatis), dll. Virus: Herpes genitalis (Herpes simplex Virus), Kondiloma akuminata (Human Papilloma Virus), A.I.D.S (Human Immunodeficiency Virus). Jamur: Vulvovaginitis, balanitis, balanopostitis (Candida Albicans). Parasit: Pedikulosis pubis (Phthirus pubis)(5,10)
1.1.3  Cara Penularan
Penularan utama terjadi melalui kontak/ hubungan seksual (genitor-genital, oro-genital, ano-genital), penularan cara lain seperti transplacenta dari ibu ke janin, melalui jalan lahir ketika proses kelahiran, transfuse darah yang tidak steril, pemakaian jarum suntik yang telah terkontaminasi dari orang yang terinfeksi PMS ke orang lainnya termasuk jarum tato, handuk, thermometer, dan alat-alat lainnya.(5, 10)
Beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang PMS(13):
1. PMS dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan
2. Penularan PMS dapat terjadi walaupun hanya sekali melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan penderita PMS.
3. Tidak ada seorangpun yang kebal terhadap PMS
4. Perempuan lebih mudah tertular PMS dari pasangannya disbanding sebaliknya, karena bentuk alat kelamin dan luas permukaannya yang terpapar oleh air mani pasangannya.
5. Infeksi atau borok pada alat reproduksi perempuan sering tersembunyi dan tidak mudah dilihat oleh petugas yang kurang terlatih.
6. ISR meningkatkan resiko penularan PMS/HIV/AIDS pada perempuan sepuluh kali lebih besar.
7. Beberapa PMS mungkin tidak menimbulkan gejala ynag berarti pada perempuan, tetapi dapat menularkan penyakit tersebut pada pasangannya.
8. Tanda dan gejala PMS pada laki-laki biasanya tampak jelas sebagai luka atau duh tubuh, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih awal.
9. PMS sering tidak diobati dengan benar sehingga menyebabkan penularan dan penderitaan  yang berkepanjangan. Kebanyakan PMS dapat diobati bila pengobatannya tepat dan pada saat yang tepat pula.
10.   Komplikasi PMS seperti kemandulan dapat dicegah bila PMS segera diobati.
  
1.1.4  Tanda dan Gejala
Penyakit menular seksual memiliki tanda dan gejala yang sangat variatif mulai dari tanpa gejala (asimptomatis) hingga gejala berat yang berakhir dengan kematian.(5)
Oleh karena bentuk dan letak alat kelaminnya yang menonjol, pada laki-laki gejala PMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan, sedangkan pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari.(15)
1.   Pada laki-laki gejala-gejala infeksi PMS antara lain(15):
a.       Bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada penis/alat kelamin
b.      Luka tidak sakit, keras dan berwarna merah pada alat kelamin
c.       Adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam
d.      Rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin
e.       Rasa sakit yang hebat pada saat kencing
f.       Kencing nanah atau darah yang berbau busuk
g.      Bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok
h.      Kehilangan berat badan yang drastis, disertai mencret terus menerus, dan sering demam serta berkeringat malam
2.   Pada perempuan gejala-gejala PMS antara lain(15):
a.       Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual
b.      Rasa nyeri pada perut bagian bawah
c.       Pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin
d.      Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya
e.       Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal
f.       Timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seks
g.      Bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin
(BKKBN Jawa Barat, 2010)
1.1.5  Cara pencegahan(13, 15)
1.   Malakukan hubungan seksual setelah menikah dan saling setia dengan pasangan. Bagi yang belum menikah, cara yang paling ampuh adalah tidak melakukan hubungan seksual. (BKKBN Jawa Barat, 2010)
2.   Hindari hubungan seks yang tidak aman atau beresiko.
3.   Bila terinfeksi PMS mencari pengobatan bersama pasangan seksual.
4.   Menghindari hubungan seksual bila ada gejala PMS.
5.   Selalu menjaga kebersihan alat kelamin
1.1.6  Komplikasi PMS(5)
Penyakit Menular Seksual (PMS) dapat menimbulkan komplikasi langsung maupun tidak langsung, langsung terutama mengenai organ reproduksi, tidak langsung berupa komplikasi jauh dari organ reproduksi bahkan dapat menimbulkan keganasan (Kanker), gangguan reproduktif/kemandulan, keguguran, IUFD, dan bayi lahir cacat.
Selain itu komplikasi non organis antara lain gangguan emosi berupa ketakutan, perasaan malu, perasaan bersalah merupakan permasalahan tersendiri sehingga kadang sulit diatasi dan memerlukan penanganan khusus. 

Macam-macam Penyakit Menular Seksual : Klik Di sini

Daftar Pustaka:
(5) Tobing, Naek. L. 2010. Seminar dan Talkshow “Penyimpangan Prilaku Seks di Kalangan Generasi Muda dan Berbagai Akibatnya”.  Garut : Training Education BASIC Organizer
(10) FKUI. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 4 Cetakan I Editor: Prof. Dr. dr. Adhi Djuanda, dr. Mochtar Hamzah, Prof. Dr. dr. Siti Aisah. Jakarta : FKUI
(13) Widyastuti, yani, Anita Rahmawati, dan Yuliasti Eka P. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya
(15) BKKBN Jawa Barat. 2010. Apa itu PMS?. http://jabar.bkkbn.go.id/rubrik/201/ (diakses  22 Oktober 2011, 12.09 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar