2.1.1.1 Definisi
Antenatal care adalah cara penting untuk memonitor
dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dalam kehamilan normal.
2.1.1.2 Tujuan Asuhan Antenatal (17)
Tujuan umum asuhan kehamilan adalah memfasilitasi
hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya, dan juga menjamin agar
proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan, dengan cara:
· Membina
hubungan saling percaya dengan ibu.
· Mendeteksi
komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
· Mempersiapkan
kelahiran.
· Memberikan
pendidikan.
Sedangkan
tujuan khusus asuhan kehamilan:
· Memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
· Meningkatkan
dan memperhatikan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
· Mengamati
secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil.
· mempersiapkan
pesalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin
· Mempersiapkan
ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI esklusif
· Mempersiapkan
peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
2.1.1.3 Kebijakan
Program (16)
Menurut WHO,
kunjungan antenatal sebaiknya setiap wanita hamil mendapatkan paling sedikit
empat kali kunjungan selam periode antenatal:
·
Satu kali kunjungan selama trimester
pertama (sebelum usai kehamilan 14 minggu).
·
Satu kali kunjungan selama trimester
kedua (usia kehamilan antara 14-28 minggu).
·
Dua kali kunjungan selam trimester
ketiga (usia kehamilan antara 28-36 minggu dan sesudah usia kehamilan 36
minggu).
Wanita hamil seharusnya dikunjungi lebih sering jika
mengalami masalah dan hendaknya ia disarankan untuk mengunjungi bidan bilamana
merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir.
Pelayanan/Asuhan standar minimal termasuk “8T”
:
1.
Timbang
berat badan
2.
Ukur Tekanan darah
3.
Ukur Tinggi fundus Uteri
4.
Pemberian Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) lengkap
5.
Pemberian Tablet Zat Besi
6.
Tes
terhadap penyakit menular seksual
7.
Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan
8.
Tata
laksana kasus
Pelayanan /asuhan antenatal ini hanya dapat
diberikan oleh tenaga kesehatan professional dan tidak dapat diberikan oleh
dukun bayi.
2.1.1.4 Kebijakan
Teknis (16)
Setiap Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah
atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan
pemantauan selama kehamilannya.
Penatalaksanaan
ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
1. Mengupayakan
kehamilan yang sehat
2. Melakukan
deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila
diperlukan.
3. Persiapan
persalinan yang bersih dan aman
4. Perencanaan
antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
Pemberian
vitamin Zat Besi
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari
sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4
320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 µg, minimal masing-masing 90 tablet.
Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karena akan
mengganggu penyerapan.(17)
Tabel
2.2 Imunisasi TT
Antigen
|
Interval
(selang waktu minimal)
|
Lama Perlindungan
|
% perlindungan
|
TT1
|
Pada Kunjungan antenatal pertama
|
-
|
-
|
TT2
|
4 Minggu setelah TT 1
|
3 tahun*
|
80
|
TT3
|
6 bulan setelah TT2
|
5 tahun
|
95
|
TT4
|
1 tahun setelah TT3
|
10 tahun
|
99
|
TT5
|
1 tahun setelah TT4
|
25 tahun/seumur hidup
|
99
|
Keterangan
: *artinya apabila dalam waktu 3 tauhn WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang
dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum)
2.1.1.5
Manajemen Asuhan
Antenatal di Komunitas (16)
Manajemen
asuhan kebidanan antenatal di komunitas merupakan langkah-langkah alamiah dan
sistematis yang dilakukan bidan, dengan
tujuan untuk mempersiapkan kehamilan dan persalinan yang sehat berdasarkan
standar yang berlaku. Terkadang bidan harus menemui ibu hamil yang tidak
melakukan pemeriksaan kehamilan. Upaya yang harus dilakukan bidan dalam
mengatasi kendala-kendala tersebut adalah :
a.
Melakukan
kunjungan rumah
b.
Mencari
informasi mengenai alas an ibu tidak memeriksakan kehamilan
c.
Jika ada
masalah, membantu ibu mencari pemecahannya.
d.
Menjelaskan
pentingnya pemeriksaan kehamilan.
Standar Pelayanan antenatal care di Komunitas adalah
:
a.
Identifikasi Ibu
hamil
b.
Pemeriksaan dan
pemantauan antenatal
c.
Palpasi
abdominal
d.
Pengelolaan
anemia dalam kehamilan
e.
Pengelolaan dini
pada kasus hipertensi dalam kehamilan; dan
f.
Persiapan
persalinan
Pemilihan tempat
persalinan
Tempat persalinan harus direncanakan dengan
baikuntuk menghindari adanya rujukan secara estafet sehingga terjadi 3
terlambat. Bidan harus melakukan
skrining antenatal pada semua ibu hamil yang berpotensi memiliki resiko tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar